>

target="_blank">Efek Blog

Sabtu, 26 September 2015

Menanti Luka.

Susunan langkah tak beraturan ditrotoar jalan
binatang pengerat kecil berlarian
mengendus ngendus jejak milikmu
yaitu aku,
yang terbenam paruh waktu
jarak bukanlah penentu, katamu
meredam-redam tanya itu bisu
toh bayanganku yang tertawa licik, kau tak pernah tau?
pun cermin yang berdiam polos hanya membahagiakan tangisku
ketika aku terbaring menanti
sebait kisah tawar tak berpenghuni
tiada pengikat janji
mungkin, terbawa lenguh kental malam tadi
mungkin, hanyut keseberang halimun
atau mati dipertengahan
tanyakan saja pada gagak kalau kau mau
karena paruh hitamnyalah yang telah menggrogoti tubuhku
seperti senyummu yang tersamar, pudar
mengejang ngejang akal mencari raut yang terbungkus pigura
didalam setumpuk jerami basah, tak lekang sudah
ha ha ha..
akhirnya lidah kelu berucap, meski setengah pucat
tentang indahnya warna gemerlap penantian
begitu juga sayatan.

Akulah wanita, Pelita Temaram dikala Gulita.

Akulah wanita yang menceritakan indahnya senja
Pada redupnya lentera
Yang menggantung didinding telanjang
Ditiup-tiup angin jalang
Duhai, kemesraan yang sungguh melelahkan
Mencairkan sembilu dalam abad membeku
Menggerus bara ketika dusta menyala
Aku yang buta dibuai pelangi murahan
Milik siluet malam
Hingga bias temaram dari lentera menitik
Mata-mata sinis mendekat
Rangkul lah! kataku,
Permainkan aku sesuka hati
Kupersilahkan hening menaungi
Meski hujan membasahi
Kerikil tajam yang menjadi sandaran tubuh ini
Kan kukagumi khayal itu sepenuh hati
Dirikulah, segala gelap dan sunyi

FYI Guys ~~~

Ini kok tulisan-tulisan blog akhir-akhir ini...
Terkesan lebih mengarah tentang hati yang di lukai ya, terkesan seperti curhatan galau wanita yang patah hati err...
Duhh FYI (For Your Information) ... Klarifikasi dikit ini guys, sang penulis sedang dalam zona aman, fase tertinggi di atas rata-rata orang bahagia tanpa kegundah gulanaan,,,
Hanya sekedar tulisan lepas tak karuan, tapi entahlah, menurutku org yang patah hati akan cenderung berfikir jujur ketimbang saat dia sedang jatuh cinta...
Itulah, cinta tidak buta... Hanya saja dia menutup logika, dan saat dia kehilangannya, barulah kejujuran itu terbuka.
Jadi ya gitu, cuma sekedar klarifikasi, takutnya disangkain ini blog depresi sakit hati .. Dih... 

Teruntukmu, Segumpal Daging Yang Bernama Hati

Ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam jasad manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh jasad, jika segumpal daging itu rusak, maka rusaklah seluruh jasad, Ketahuilah , dia itu adalah hati.
Hati adalah pusat kehidupan manusia, Hati adalah pusat pengetahuan yang sesungguhnya, Pikiran hanyalah pintu masuk untuk menelaah sesuatu, tapi hakikat sesuatu itu hanya bisa di temukan oleh kecerdasan hati.
Penglihatan mata hanyalah pintu masuk untuk melihat sesuatu, tapai hakekat sesuatu itu hanya diketahui oleh mata hati.
Dan untukmu hatiku, segumpal daging dalam diriku... Izinkan aku mengungai beberapa permintaan maafku untukmu,
Maaf jika seringkali, lagi... Membiarkan orang yang salah datang dan pergi hanya untuk menggoreskan belati dan menyayatmu tipis-tipis tanpa henti...
Maaf jika seringkali orang yang tidak tepat menghujamkan belati ke arahmu dengan bertubi-tubi...
Maaf jika seringkali dia yang kau percayai berulangkali menyakiti dan mengangakan lubang dalam, lagi... Dan lagi.
Maaf jika seringkali kau aku nodai, dengan sebuah abu kotor bernamakan benci, untuknya yang kerap kali menyakiti...
Dan sungguh maafkan aku jika seringkali pintu tertutup rapat ke arahmu, terbuka kembali dengan kunci yang keliru, dan membuatmu terbelenggu lagi.
Bisakah kita berdamai wahai hati?
Bisakah kau dan tuan logika berjalan beriringan, agar tidak lagi dengan bodohnya mereka mempermainkanmu, dan terawa diantara luka tanpa darah merobekmu berkali-kali...
Maukah kau berjuang bersamaku wahai hati.
Menjadikanmu mati, agar tidak lagi kamu tersakiti, terkhianati dan akhirnya di tinggal pergi, kuatlah... Mari kita benahi, sembuhkan semua goresan cakaran atas nama cinta yang berujung memori....