>

target="_blank">Efek Blog

Sabtu, 19 September 2015

Ketika sang akal dan hati berargumen.

Harusnya aku menyerah,
Tetap diam di zona nyaman yang aku kehendaki.
Tapi hidup tak sebercanda itu,
Kita butuh hitam untuk kita lunturkan menjadi putih.
Pelaut butuh ombak besar untuk membuatnya kuat.
Kalo hanya di terpa masalah seperti ini dan aku tersungkur jatuh,
Apa bedanya aku dengan pengemis yang meminta tanpa usaha,
di saat aku bisa menjadi pengusaha muda dengan lebih berkarya.
Sakit hati hal yang biasa, Menyesak kan memang.
Tapi smua akan menjadi pengalaman berharga jika esok kita mengingatnya...
Saat terjatuh, untuk berdiri saja aku terseok-seok, bagaimana aku bisa kembali berlari menggapai mimpi yang sempat terhenti,
Selain menangis aku bisa apa?! Ucap sang akal sinis melihat istana hati yang terkoyak porak poranda...
Ayolah, jika kita bisa berdamai dengan keadaan,  menerima kenyataan atas pengkhianatan dengan senyuman.
Hari bahagia esok tergenggam di tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar