>

target="_blank">Efek Blog

Sabtu, 21 Juni 2014

Surat Untuk yang calon suamiku di Lauhul Mahfudz... :')


Kepada : Jodohku di masa Depan

Asalamualaikum…
          Dear jodohku… Apa kabar?
Semoga selalu dalam dekapan kasih sayang Allah Swt yah, Amien..

          Dear, sebelumnya aku tak pernah mengira pertemuan singkat itu akan berakhir indah seperti sekarang ini…
          Ya, waktu kita bertemu di tempat itu, waktu kau bahkan hanya menyapaku ala kadar nya, waktu kau menatap ku sewajar nya, aku menyadari bahwa kau adalah pria yang menjaga pandanganmu dari yang tidak seharusnya di pandang…

          Dear, Tahu kah kamu?? Bahwa sebelum bertemu denganmu pernah ada sebuah nama yang tertulis di sudut hatiku, nama itu mendekam lama di dasar hati, dan terperangkap tanpa bias menyeruak keluar dari hatiku. Namun…begitu engkau datang, namanya sirna tanpa sisa, hilang tak berbekas dan tergantikan oleh namamu, yah… Hanya namamu…

          Dear, tahukah engkau bahwa sejak kecil aku selalu memimpikan jodohku nanti adalah pangeran tampan yang baik hati dan romantis di kiasah Cinderella.. Pangeran tampan yang memberiku sekuntum mawar atau sebatang coklat… Pangeran tampan yang mengajakku berdangsa dengan indahnya… pangeran tampan yang menuntunku masuk ke dalam mobil mewahnya dan mengajakku berkeliling dunia… Pangeran tampan yang membawaku tinggal di istananya yang megah nan luar biasa.

          Tapi, tahukah engkau bahwa setelah aku bertemu denganmu, tak pernah lagi aku terbuai mimpi indah masa kecilku.. yang aku tahu setelah bertemu denganmu, tak perlulah pangeran tampan, cukuplah engkau pria berwajah teduh, menyejukan dan besinar karena selalu kau sirami dengan percikan air wudlu yang suci.
          Tak perlulah pangeran tampan yang memberiku setangkai mawar merah atau sebatang coklat, cukuplah engkau yang selalu memberiku seulas senyum nan tulus di setiap kali aku memandang wajahmu.

          Tak perlulah pangeran tampan yang mengajakku berdansa mesra, cukuplah engkau yang tak pernah bosan menyuruh ku untuk berbuat kebaikan dan tak lelah menegurku di kala aku khilaf.
          Tak perlu lah pangeran tampan yang menuntunku ke dalam mobil mewahnya, cukuplah engkau yang mengajak aku bangkit dari keterpurukan, dan menuntunku berjalan beriringan.
          Tak perlulah pangeran yang membawaku tinggal di istana yang megah … cukuplah engkau membawaku ke rumah mungil penuh cinta kelak, yang akan selalu kita hiasi dengan nada sahdu suara kita yang tengah menyenandungkan Ayat-ayat cintanya…
          Bersahutan dengan suara bayi kembar kita nan tampan laksana yusuf, dan nan cantik dengan pipi bersemu merah jambu laksana khumairah…

          Dear… denganmu, tak perlulah aku menuntut pria idaman yang ku inginkan dahulu.. Cukuplah aku menerima apa adanya dirimu yang luar biasa bagiku..

          Dear… denganmu tak perlulah engkau menjadi seperti pangeran tampan dalam taman impianku, karena aku juga bukan Cinderella.. Karena kamu adalah kamu, dan akupun adalah aku, , maka cukuplah kita adalah kita…

Demikian surat ini ku sampaikan dengan penuh cinta,  cintaku kepadamu. Cinta suci yang merupakan anugrah tiada terkira dari sang maha pencinta..
Ana uhibbuka fillah Ya Habibi Qolby.
Wasalamualaikum.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar